ayat alquran tentang energi listrik

PrinsipDasar Listrik Menurut Al - Quran. Kilat atau Petir atau Gledeg atau Halilintar..? menurut yang saya ketahui sejak saya kecil, 1) kilat itu cahayanya, 2) petir itu suaranya, 3) gledeg itu nama lain jowonya petir, dan 4) halilintar itu kalau suaranya menakutkan. Semoga kalau pemahaman saya ini kurang pas dapat dimaafkan. QS.13. Ar-Ra’d: 12. manusiayang dapat memberikan arti penting itu listrik namun al quran sudah 3 Departemen Agama,Alqur’an dan terjemahan hal.550. 3 berbicara dahulu sebelum listrik itu ada. Jadi ayat al quran tentang listrik itu sangat benar tak bisa di ganggu gugat itulah salah satu kebesaran Allah SWT. cadangan energi listrik yang tidak sebanding, maka Ketikaposisi gravitasinya kecil, ini akan mempengaruhi temperatur dan tekanan, sehingga air akan berubah wujud menjadi es. #3. Rahasia Air Dalam Al-Qur’an : – Al-Qur’an mengelompokkan berdasarkan kejernihannya : 1. Al-Qur’an menyebut Al maa’ al muqthir (air hujan) : air yang membersihkan. 2. Energiyang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang di hasilkan oleh seluruh pusatpembangkit tenaga listrik di Amerika. Fakta menarik petir dalam Al-Quran ini terekam dalam surat Al-Quran pada surat An-Nuur ayat 43 : Artinya : Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian AYATAYATKAUNIYAH DALAM ALQURAN . 33: DISKUSI DAN REKONSTRUKSI agar ahli Al-Quran alam semesta angin apabila Artinya atom awan ayat bagian bahkan batu bawah benar-benar benda bentuk berada berarti bergerak berkata bilangan bintang buku bulan cahaya ciptakan datang depan dikenal Einstein elektron energi fenomena fisika foton Gambar gaya https://groups.google.com/g/nunutv/c/PaJewvBHC3o. Ketika Allah memberikan suatu perumpamaan kepada manusia, tidaklah perumpamaan itu dijadikan Allah sebagai suatu omong kosong belaka. Setiap perumpamaan yang Allah ungkapkan di dalam Al-Qur’an diungkapkan agar manusia mau berpikir. Salah satu perumpamaan yang diungkapkan dalam Al-Qur’an adalah perumpamaan mengenai cahaya Allah. [2435] Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Surah An-Nuur 24 berarti cahaya, dan ayat 35 dari ayat ini membicarakan mengenai cahaya Allah. Ketika Allah mengumpamakan sesuatu, sebagaimana layaknya perumpamaan, Allah mengambil contoh sesuatu yang dapat diketahui oleh manusia. “Cahaya” Allah jauh lebih hebat dari pada itu, tetapi dalam menjelaskannya kepada manusia, Allah menerangkan sesuatu yang dapat diketahui manusia. “Dapat diketahui” disini adalah tetap dapat dimengerti oleh orang-orang pada masa ayat tersebut diturunkan dan memiliki maksud tersirat yang tetap “dapat” dibuktikan oleh orang-orang di masa yang akan datangnya. Dalam usaha untuk menangkap maksud tersirat dari suatu ayat Allah dalam Al-Qur’an, selalu kita lihat dalam redaksi aslinya. Mungkin ada sebagian orang yang mengatakan “Al-Qur’an tidak mengikuti tata bahasa Arab”. Tetapi tentu saja Al-Qur’an tidak terikat kepada tata bahasa atau grammar. Kata-kata Allah lebih tinggi maknanya dari sekedar mengikuti tata bahasa, dan setiap kalimat yang dikatakan oleh beberapa golongan “tdak mengikuti tata bahasa”, selalu ada maksud yang tersirat di baliknya. Tata bahasa adalah rumus yang di definisikan oleh manusia. Orang-orang arab pada zaman nabi pun, baik yang muslim maupun yang kafir, mengakui ketinggian bahasa Al-Qur’an. Sebagian menganggapnya lebih indah daripada puisi manapun, yang mana kita ketahui puisi sendiri sering tidak terikat pada tata bahasa. Dalam kaitannya dengan surah An-Nuur 24 ayat 35 di atas, secara tersirat menyebutkan apa yang telah ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern saat ini sebagai Listrik Kekekalan energi Spektrum cahaya Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai ketiga hal diatas, kita lihat terlebih dahulu terjemahan kata per kata dari surah An-Nuur 24 ayat 35 ini yang akan digunakan seterusnya dalam pembahasan ini, yaitu sebagai berikut “Allah cahaya langit dan bumi; perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah ceruk yang tak bercelah, di dalamnya ada pelita; pelita itu di dalam kaca; kaca itu seakan-akan bintang yang cemerlang; dinyalakan dari pohon yang diberkati – zaitun; tidak timur dan tidak barat; yang hampir-hampir minyaknya memendarkan sinar terang walaupun tidak disentuh api; cahaya diatas cahaya; Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki; dan Allah jadikan perumpamaan bagi manusia; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu“ Listrik dan hukum kekekalan energi Perhatikan potongan surah An-Nuur 24 berikut [2435] … perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah ceruk yang tak bercelah, di dalamnya ada pelita; pelita itu di dalam kaca; kaca itu seakan-akan bintang yang cemerlang; pelita itu seperti dinyalakan dari pohon yang diberkati – zaitun; tidak timur dan tidak barat; yang hampir-hampir minyaknya memendarkan sinar terang walaupun tidak disentuh api … Allah mengumpamakan “cahaya“-Nya sebagai sesuatu yang tidak sama dengan cahaya yang diketahui pada masa ayat ini diturunkan. Digambarkan bahwa cahayanya ini seperti suatu ceruk lubang/cekungan yang tak tembus kamisykaatin yang di dalamnya ada pelita/lampu di mana pelita ini berada di dalam suatu kaca zujaajatin yang mengindikasikan ceruk itu terbuat dari kaca, terlebih lagi kamisykaatin dan zujaajatin merupakan bentuk feminin, sedangkan pelita mishbaahun merupakan bentuk maskulin, yang mengakibatkan kaca ini terlihat seperti bintang yang terang dilangit malam. Pelita itu sendiri digambarkan seperti dinyalakan oleh minyak yang berasal dari pohon yang diberkati, yaitu pohon zaitun, dimana minyaknya mampu menerangi walaupun tidak tersentuh api. Apa yang terpikir oleh kita, di masa sekarang, jika mendengar suatu lubang, cekungan, ceruk terbuat dari kaca yang tak memiliki celah yang didalamnya terdapat cahaya dimana cahaya itu dinyalakan tidak menggunakan api sebagaimana lampu-lampu lentera yang digunakan di jaman dulu. Dan terangnya cahaya itu membuat “sang kaca” seperti bintang yang cemerlang ? Tentu saja jawabannya adalah salah satu penemuan terbesar sepanjang sejarah manusia, yaitu penemuan lampu listrik. Abad 19 merupakan abad dimana ilmu pengetahuan mengenai kelistrikan berkembang pesat. Dimulai dengan penemuan baterai oleh Alessandro Volta, sampai akhirnya penemuan bola lampu lightbulb listrik pertama oleh Thomas Alfa Edison. Bola lampu ini berpijar dengan memanaskan lempengan filamen dengan suhu yang tinggi dengan akhirnya bercahaya. Pemanasan ini dilakukan dengan menggunakan arus listrik melalui kabel yang dihubungkan dengan lampu tersebut. Lampu tersebut tidak menggunakan minyak dan api, tetapi menggunakan filamen dan listrik sebagai pengganti minyak dan api, dimana filamen tersebut jika dialiri listrik mampu berpendar dan bercahaya. Listrik ini sendiri terbentuk dengan sumber lain yaitu baterai atau pun sumber listrik lainnya. Terkait hal ini di katakan pula dalam ayat tersebut [2435] … pelita itu seperti dinyalakan dari pohon yang diberkati – zaitun; tidak timur dan tidak barat; yang hampir-hampir minyaknya memendarkan sinar terang walaupun tidak disentuh api … Dikatakan bahwa pelita itu seperti dinyalakan dari minyak yang berasal dari pohon zaitun yang khusus. Mengapa Allah mengumpamakan dengan pohon zaitun? Karena di zaman dulu, terutama di daerah arab dan mediterania, minyak zaitun digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu. Tetapi lebih lanjut Allah menyatakan bahwa pohon zaitun ini, sebagai sumber penghasil “minyak”, bukan pohon zaitun biasa, akan tetapi pohon khusus yang mampu menghasilkan minyak yang mempu menerangi tanpa adanya api. Seperti halnya kilat, lonjakan listrik sendiri mampu memberikan cahaya yang terang, akan tetapi tidak lama. Untuk membuat listrik itu memberikan penerangan yang lama, dibutuhkan media lain yaitu filamen, dimana listrik disini berfungsi untuk memanaskan filamen sehingga akhirnya filamen berpendar. “Sang pelita” lebih lanjut di katakan sebagai “laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin“, “tidak timur dan tidak barat”. Sebagian tafsir mengatakan bahwa “laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin” disini mengindikasikan bahwa pohon zaitun disini adalah pohon yang tidak biasa, pohon khusus yang tidak tumbuh di timur maupun di barat. Hal ini mengindikasikan bahwa pohon tersebut bukanlah pohon zaitun secara fisik, akan tetapi sebagai suatu bentuk sumber energi yang nantinya akan menghasilnya “minyak” yang merupakan simbolisasi dari energi itu sendiri. Listrik sendiri, yang merupakan bentuk energi yang mengalir dari dari kutub positif ke kutub negatif, sering di asosiasikan juga dengan magnet yang memiliki kutub utara dan selatan. Bukan timur dan bukan barat. Dan energi listrik hampir-hampir menerangi, sebagaimana halnya kilat lightning, dan akan terus menerangi jika disalurkan ke dalam media lain yaitu filamen yang akan berpendar jika dipanaskan dengan energi listrik yang berubah menjadi energi panas, yang disimbolkan dalam ayat ini dengan “minyak”, menggunakan istilah metafora yang mampu diterima pada masa ketika ayat ini diturunkan dan tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang akan membuktikannya di masa kemudian. Lebih jauh perlu di perhatikan juga bahwa “laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin” juga dapat di artikan sebagai “tidak memiliki tempat terbit dan tidak memiliki tempat tenggelam” dalam kaitannya dengan “sang pelita”. Ayat ini memberitahukan kita “sang pohon zaitun” sebagai sumber minyak baca sumber energi menghasilkan “sesuatu” yang mempu memberikan cahaya, akan tetapi “sesuatu” itu tidak lah terbit maupun terbenam. Tentu saja, listrik sebagai suatu bentuk energi sebagaimana yang diterangkan dalam hukum kekekalan energi, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat di ubah dari dan ke bentuk energi yang lain. Dalam kaitannya dengan lampu, listrik berubah menjadi energi panas sehingga mampu memanaskan filamen yang mengubah energi panas menjadi energi cahaya. Menurut teori “relativitas umum”, kekekalan energi ini bersifat relatif dan sebetulnya tidak bersifat kekal karena adanya lekukan umum wakturuang “manifold” yang tidak memiliki simetri untuk translasi atau rotasi. Dari sudut pandang agama, tentu saja semua bentuk energi awalnya diciptakan oleh Allah dan dapat dimusnahkan jika Allah berkehendak. Itu lah sebabnya dalam mengindikasikan energi yang dihasilkan oleh “sang sumber energi” atau “pohon zaitun khusus” ini menggunakan istilah “laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin“, yang berarti pada awalnya di ciptakan, dan suatu saat dapat dimusnahkan, akan tetapi dalam proses ditengah-tengah-nya tidak dapat di terbitkan baca diciptakan dan ditenggelamkan baca dimusnahkan oleh manusia, tetapi dapat di ubah dari dan ke bentuk energi lain, wallahu a’lam Spektrum cahaya [2435] … cahaya diatas cahaya nuruun ala’ nuurin… “nuruun ala’ nuurin” menggambarkan bahwa cahaya itu memiliki lapisan. Sebagaimana Allah menggambarkan bahwa langit itu berlapis-lapis dengan istilah “Dialah yang menjadikan tujuh langit, satu diatas yang lain” pada surah Al- Mulk 67 ayat 3, atau ketika Allah menggunakan ekspresi dan gaya bahasa yang sama ketika mengatakan kemurkaan yang berlapis di surah Al-Baqarah 2 ayat 90 “… Karena itu mereka mendapat kemurkaan diatas kemurkaan kemurkaan yang berlapis …” atau pada Ali-Imran 3 ayat 153 “… karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan kesedihan yang berlapis …“, maka di surah An-Nuur24 ayat 35 ini juga menerangkan bahwa pada dasarnya cahaya itu berlapis-lapis. Ilmu pengetahuan saat ini menyatakan bahwa cahaya itu terdiri dari beberapa lapisan spektrum. Cahaya itu sendiri merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik dimana apa yang kita sebut sebagai “cahaya” adalah spektrum elektromagnetik yang dapat terlihat oleh manusia visible spectrume. Spektrum elektromagnetik ini dibagi berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya, dimana yang diketahui manusia saat ini adalah mulai dari sinar gamma sampai dengan gelombang radio. Lapisan-lapisan cahaya atau dapat dilihat pada gambar dibawah. Sesuatu yang baru dapat diketahui dan dibuktikan saat ini akan tetapi telah disebutkan di dalam Al-Qur’an 14 abad yang lalu. Lebih lanjut Al-Qur’an menyebutkan mengenai zat pembentuk Jin sebagai berikut [1527] Dan Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas naari as-samuum [5515] dan Dia menciptakan jin dari nyala api maarijin “naari as-samuum” artinya “api yang juga memiliki sifat angin”. “samuum” berdasarkan Arabic-English Lane’s Lexicon dikatakan bahwa umumnya diartikan sebagai angin. Di beberapa terjemahan Qur’an dalam bahasa inggris dikatakan “samuum” sebagai angin yang berputar atau angin yang merusak. [1527] And the jinn We created before from scorching fire.terjemahan sahih international [1527] And the Jinn race, We had created before, from the fire of a scorching wind. terjemahan Yusuf ali [1527] And the jinn race We created earlier of the fire The Arabic word samum is sometimes understood to be pestilential wind of a pestilential fire. terjemahan Sedangkan “maarijin” secara literal berarti “api yang tidak berasap”. Jadi kedua ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa jin diciptakan dari api yang juga memiliki sifat seperti angin dan tidak berasap. Apakah sifat angin itu ? Jika api memiliki energi cahaya dan energi panas, maka angin memiliki energi kinetik, yaitu memiliki sifat bergerak dan mempunyai kecepatan. Saat ini diketahui bahwa sinar radiasi yang paling merusak yang pernah ditemukan manusia adalah sinar gamma gamma ray, sebagaimana spektrum radioaktif lainnya, sinar gamma bersifat panas dan membakar. Dengan nilai frekuensi yang tinggi seperti yang terlihat pada gambar di atas, yang berarti memiliki lebih banyak energi, sinar gamma bersifat paling merusak daripada yang lain. Selain itu karena memiliki panjang gelombang yang sangat pendek, sinar gamma hampir tidak dapat terbendung. Jika partikel alpha dan partikel beta hanya menyebabkan kerusakan/luka bakar pada lapisan kulit, maka partikel gamma dalam sinar gamma, dikarenakan ukurannya yang kecil, mampu menembus kulit dan merusak organ-organ dalam manusia tanpa disadari oleh manusia itu sendiri. Radiasi sinar gamma ini umumnya dihasilkan dari proses reaksi fusi nuklir. Dengan sifat yang membakar dan sangat merusak, merambat, bergerak dan memiliki energi sebagaimana layaknya angin, menjadikan sinar gamma sebagai “api yang tidak berasap dan bersifat angin“. Jika nembakar adalah sifat api energi panas, maka sifat angin yang dimiliki oleh sinar gamma disini adalah memiliki energi yang bergerak energi kinetik, energy in motion, wallahu a’lam. Dikatakan dalam website NASA bahwa “Hanya object yang sangat panas sekali atau partikel yang bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi yang dapat menghasilkan radiasi berenergi tinggi seperti sinar-X dan sinar gamma”. Jika benar jin itu dijadikan dari “api yang tak berasap” seperti sinar gamma gamma ray, apakah ini menjadikan jin itu kebal terhadap radiasi sinar gamma ? Ataukah mengakibatkan jin itu mampu dideteksi manusia sebagaimana manusia mendeteksi sinar gamma ? Menjawab pertanyaan ini, kita kembalikan kepada penciptaan manusia. Sebagaimana adam diciptakan dari tanah, pada dasarnya manusia itu berasal dari tanah. Apakah manusia bersifat seperti tanah ? Apakah manusia bisa diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan tanah ? Apakah manusia tidak merasa sakit apabila dilempar dengan tanah atau lumpur, apalagi dalam jumlah yang besar ? Dari tanah, cahaya dan api, Allah menciptakan makhluk yang lain dan berbeda dari sifat bahan pembentuknya. Mengapa Al-Qur’an tidak mengatakan saja dengan jelas mengenai listrik, energi, spektrum cahaya dan sinar gamma? sekali lagi pertanyaan ini dikembalikan apakah orang-orang pada masa nabi Muhammad SAW pada saat Al-Qur’an diturunkan, orang-orang sudah mengetahui atau mendengar mengenai listrik, istilah energi, spektrum, maupun keberadaan snar gamma ? Sebagai wahyu Allah, Al-Qur’an menggunakan gaya bahasa yang tetap dapat dimengerti oleh orang-orang pada masa Al-Qur’an ini diturunkan dan tetap mampu selaras dengan apa yang ditemukan oleh manusia di masa yang akan datang. Keberkahan zaitun Sebagai penutup, mari kita lihat kembali potongan surah An-nuur 24 ayat 35 berikut [2435] … yang dinyalakan dari pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun … Ilmu pengetahuan saat ini telah dapat membuktikan mengenai khasiat dari pohon zaitun ini. Jika sedari dahulu buah zaitun olive dan minya zaitun olive oil banyak dikonsumsi sebagai makanan, obat dan bahan bakar untuk lampu, maka “keberkahan” pohon zaitun itu dibuktikan dengan penelitian yang ada di masa ini. Sebagian besar asam lemak yang dimiliki oleh buah zaitun dan minyak zaitun tergolong tipe mono-unsaturated, dimana asam lemak golongan ini tidak mengandung kolesterol. Dengan kata lain, buah zaitun dan minyak zaitun tidak meningkatkan kadar kolesterol akan tetapi menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, sehingga minyak zaitun ini sangat bagik digunakan dalam memasak. Kegunaan lain dari minyak zaitun ini antara lain adalah pencegah kanker, mencegah radang sendi, membantu pertumbuhan tulang, mencegah penuaan, berperan baik dalam pengembangan otak anak, mengatur tekanan darah, dan mampu mencegah berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan organ dalam tubuh. Dengan banyaknya manfaat dari buah dan minyak zaitun ini, yang dibuktikan secara klinis dan eksperimen di masa sekarang, menjadikan pohon zaitun “pantas” dikatakan sebagai “pohon yang diberkahi”. Wallahu a’lam Maha benar Allah dengan segala firman-Nya dikutip dari berbagai sumber Untuk melihat dan mencari ayat-ayat Quran dapat melalui atau Panduan kata per kata dapat menggunakan Arabic-English Lane’s Lexicon Penyambung Tulisan -O0O- “Adakalanya Butiran Embun Merupakan Lentera Dalam Segenap Kegelapan…” – Ciri-ciri energi bisa didapatkan dalam berbagai hal salahsatunya kitabsuci umat islam. Al-Qur’an adalah teks suci bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia, dan berisi banyak referensi tentang energi. Ajarannya tentang energi dapat memberikan wawasan tentang kehidupan kita dan membantu kita memahami sifat alam semesta. Pada artikel ini, kita akan mengkaji 10 jenis dan ciri-ciri energi yang terdapat dalam Al-Qur’an. Melalui penjelajahan ini, kita akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana energi bekerja, ciri-cirinya, dan bagaimana hubungannya dengan iman kita. Mau Tahu Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran? Ciri-ciri energi – Secara umum, energi didefinisikan sebagai kekuatan atau daya yang dibutuhkan manusia untuk bekerja atau melakukan aktivitas. Namun, secara lebih universal, energi bersifat lebih luas lagi yang biasa disebut dengan istilah Bioenergi. Yaitu suatu daya intensitas yang menyusupi struktur-struktur anatomis dari semua benda tumbuhan, binatang, air, udara, manusia dan benda lainnya di alam semesta ini. Termasuk atmosfer yang ada di sekitarnya. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa energi bukan saja dimiliki oleh manusia saja, tapi juga dimiliki oleh seluruh benda ciptaan Tuhan. Suatu disebut Energi karena memiliki Ciri-ciri energi yang memiliki frekuensi, daya dan kekuatan untuk melakukan sesuatu dengan cara dan metode tertentu. Energi yang biasa dikaji dalam Ilmu Fisika, ternyata juga ada dalam perhatian ajaran agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya penjelasan mengenail jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran. Secara jelas, Alquran menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan berbagai macam energi secara lebih lengkap dan detail. Hal ini secara tidak langsung membuktikan teori tentang Bioenergi yang ada di alam semesta sebagai kekuatan ilahi. Lalu, apa sajakah jenis serta ciri energi di dalam Alquran? Baca juga 7 Cara Menyerap Energi Alam Semesta Berikut ini beberapa jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran yang sebaiknya Anda perhatikan. Dengan mengetahui berbagai macam energi di dalam kehidupan dan mengakuinya sebagai ciptaan Allah maka diharapkan Anda dapat semakin dapat memanfaatkan energi tersebut demi kemslahatan hidup Anda. Semoga bermanfaat. 1. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Panas Kalor “ … ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api.” QS. Al-Mu’min 72 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri-ciri energi panas atau kalor adalah dapat menjalar ke air sehingga dapat mengubah suhu air menjadi panas. 2. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Cahaya “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” QS. Asy-Syams 1 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri-ciri energi cahaya dimiliki oleh matahari. Baca juga 99 MANFAAT BIOENERGI Bag. 1 3. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Angin “Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” QS. Faathir 9 Ayat tersebut menjelaskan salah satu ciri energi angin adalah dapat menggerakan benda lain, salah satunya menggerakan awan. 4. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Bunyi “Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.” QS. Huud 67 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi bunyi dapat terdengar dari gelombang suara keras. Baca juga Kecerdasan Bioenergi Mencerminkan Ekspresi Kesadaran 5. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Air “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” QS. Az-Zumar 21 Ayat tersebut menjelaskan salah satu ciri energi air adalah memiliki manfaat untuk menumbuhkan tanam-tanaman. 6. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Kinetik “ … pada hari ketika manusia lari dari saudaranya.” QS. Abasa 34 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi kenetik adalah dapat terlihat dari gerakan dan memiliki kecepatan, seperti “manusia lari dari saudaranya”. 7. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Mekanik “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” QS. Maryam 25 Ayat tersebut menjelaskan bahwa ciri energi mekanik dapat terlihat dari pangkal pohon kurma yang digoyang, lalu buah kurma tersebut akan jatuh ke bawah/permukaan tanah. Baca juga 18 Kelebihan Bioenergi Dibanding Energi Lainnya 8. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Potensial “Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.” QS. Al-A’raaf 107 Ayat tersebut menjelaskan bahwa energi potensial dimiliki oleh tongkat nabi Musa saat tongkat tersebut masih berada di tangan Nabi Musa. 9. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Kimia “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” QS. Quraisy 4 Ayat tersebut menjelaskan bahwa salah satu ciri energi kimia dimiliki oleh makanan yang mampu menghilangkan rasa lapar di dalam perut tubuh. 10. Jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran Energi Radiasi “Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari sebelah Timur dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari cahaya matahari itu.” QS. Al-Kahfi 90 Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu contoh energi radiasi adalah sinar matahari. Baca juga Formulasi Ilmu Bioenergi Demikian beberapa jenis dan ciri-ciri energi di dalam Alquran yang perlu Anda ketahui. Energi yang diberikan oleh Allah tersebut bertujuan untuk bisa dimanfaatkan manusia dalam kehidupan keseharian. Jika Anda ingin memanfaatkan Bioenergi sebagai energi hidup yang ada di alam semesta untuk meningkatkan kualitas hidup maka sebaiknya Anda segera Pelatihan Quantum Bioenergi yang diadakan di Bioenergi Center. Di mana Anda akan dilatih untuk meningkatkan kekuatan energi positif dan membersihkan energi negatif yang ada di dalam diri Anda. Guna dimanfaatkan untuk kehidupan Anda, baik secara jasmani, rohani, mental, spiritual, emosional, sosial, dan ekonomi. Dengan begitu, setelah mengikuti pelatihan ini maka hidup Anda akan lebih berkualitas, lebih sehat, tenang, sukses, dan bahagia dunia maupun akhirat. Baca juga Manfaat Bioenergi Adjustment Untuk Seluruh Keluarga Anda Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Hampir semua fasilitas yang ada telah menggunakan listrik sebagai sumber energi utama. Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia di seluruh alam ternyata tidak hanya mengatur dan membicarakan tentang ibadah, kehidupan, ataupun sejarah saja. Al-Quran juga membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Al-Quran pembahasan tentang teknologi kelistrikan telah termaktub dalam surat An-Nur ayat 35, “….Allah adalah pemberi cahaya kepada langit dan bumi….”. Perumpamaan cahaya Allah SWT adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang didalamnya terdapat pelita atau lampu yang sangat besar. Pelita tersebut terdapat di dalam kaca, dan kaca itu bagaikan bintang yang seperti mutiara, yang pada masa sekarang dikenal sebagai lampu. Lampu tentunya tidak begitu saja dapat menyala; dibutuhkan sebuah energi yang dapat menyalakan lampu, dan energi tersebut adalah listrik. Masih dalam ayat yang sama, “…. Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya yaitu pohon zaitun yang tidak tumbuh disebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api, cahaya diatas cahaya….” Perumpamaan hal yang tidak tumbuh di timur dan barat adalah, jika memperhatikan arah mata angin, maka lawan dari timur dan barat adalah utara dan selatan. Di daerah itu terdapat kutub-kutub magnet yang kemudian dikenal sebagai gaya elektromagnetik yang berguna untuk menginduksi listrik untuk menghasilkan energi listrik. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa ternyata segala bentuk kemajuan peradaban yang sekarang kita miliki ini adalah bersumber dari Al-Quran. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersifat Mutasyabihat selanjutnya harus dikaji dengan lebih mendalam untuk didapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang mungkin belum kita ketahui. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak mempelajari dan mendalami Al-Quran. sumberMurtono, 2008. Konsep Cahaya dalam Alqur’an dan Sains. Karunia, Vol. 4, 147-158 Atoms and molecules in chemistry teaching in schools is usually not associated with a particular religion of the Qur'an, so as if the atoms and molecules that learning is a science that is separate and has no relations with Al-Quran. To show that the Koran is a guide for mankind, including studying the natural sciences including chemistry, the authors wanted to examine the problem of atoms and molecules based chemistry and the perspective of the Koran which aims to determine the understanding of atoms and molecules according to the concept chemical and Koran, aspects of what is contained in the Koran that can be used as a guide in the learning of atoms and molecules. Data collection techniques used in this study is a library Library Research is studying the Quran and studying reading books, journals, textbook, dictionary, and scientific works. From these studies show that the Koran was first explained the concept of atoms and molecules as well as parts and in the Koran there is the concept of atoms and molecules that are in line with the chemical concepts put forward by the chemist Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN ILMU KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-QURAN Sabarni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh E_mail Abstract Atoms and molecules in chemistry teaching in schools is usually not associated with a particular religion of the Qur'an, so as if the atoms and molecules that learning is a science that is separate and has no relations with Al-Quran. To show that the Koran is a guide for mankind, including studying the natural sciences including chemistry, the authors wanted to examine the problem of atoms and molecules based chemistry and the perspective of the Koran which aims to determine the understanding of atoms and molecules according to the concept chemical and Koran, aspects of what is contained in the Koran that can be used as a guide in the learning of atoms and molecules. Data collection techniques used in this study is a library Library Research is studying the Quran and studying reading books, journals, textbook, dictionary, and scientific works. From these studies show that the Koran was first explained the concept of atoms and molecules as well as parts and in the Koran there is the concept of atoms and molecules that are in line with the chemical concepts put forward by the chemist. Keywords Atom, Molocule, Chemistry, Perspective, Al-Quran PENDAHULUAN Atom dan molekul merupakan salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran kimia yang membahas tentang partikel-partikel terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dilihat dengan mata. Pada tingkat perguruan tinggi, atom dan molekul diajarkan agar mahasiswa mengetahui konsep-konsep kimia yang saling berkaitan. Dari segi penghayatan agama mahasiswa diharapkan lebih menyadari kekuasaan penciptanya. Dengan demikian mahasiswa akan memiliki kecerdasan dan sekaligus menjadi manusia bertaqwa. Kenyataan dewasa ini, dosen jarang sekali mengaitkan antara mata kuliah kimia, khususnya materi atom dan molekul dengan agama. Karena ada anggapan bahwa agama hanyalah membahas masalah ibadah semata-mata, padahal Al-Quran telah terlebih dahulu menyikapi dan memperlihatkan hakikat berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Atas dasar pemikiran tersebut di atas penulis berminat untuk membahas masalah ini guna untuk menjadikan bahan kajian yang akan dibahas secara ilmiah. Sehingga diharapkan akan lebih jelas bagaimana keberadaan ilmu kimia, yang dapat menyingkap rahasia-rahasia alam dan dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. 124 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 ATOM DAN MOLEKUL DALAM KONSEP KIMIA 1. Pengertian Atom dan Molekul a. Atom Konsep tentang atom pertama sekali dicetuskan oleh Demokritus, menurut Demokritus semua dapat dipecahkan menjadi partikel terkecil, dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi lebih lanjut disebut atom. Atom berasal dari kata atomos, a tidak, tomos memotong, tidak dapat dipotong atau tidak dapat beberapa abad lamanya teori tentang atom mendapat perhatian yang serius, sehingga ditemukan bahwa partikel dasar atom adalah proton, elektron dan neutrron. Partikel-partikel inilah yang menyebabkan terjadinya atom. Dalam ilmu kimia disebutkan “setiap atom memiliki titik pusat atau inti atau nucleus yang terdiri dari beberapa neutron dan proton”. Selanjutnya Ahmad Baiquni mengatakan ....atom terdiri dari inti yang bermuatan listrik positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan listrik negatif yang untuk mengimbangi muatan proton inti, cacahnya sama dengan cacah proton didalam dasar itu ada yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif dan ada pula yang tidak bermuatan, sedangkan massanya berbeda. Proton bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron tidak bermuatan atau netral. Hal ini disebabkan karena proton bergabung dengan elektron maka sifatnya berubah menjadi netral. Burhanuddin menyebutkan bahwa ...neutron adalah proton yang kepadanya ditambahkan muatan negatif elektron, sehingga dari positif berubah menjadi netral maka dinamakan neutron. Untuk lebih jelasnya lagi tentang sifat-sifat partikel dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel Sifat-sifat partikel Sumber Michael Purba, 199587 1,67252 x 10-24 1,67482 x 10-24 9,1091 x 10-28 1,00727663 0,000548597 Bila dilihat dari segi ukurannya, atom sulit diketahui karena teramat kecil namun berkat peralatan yang amat canggih para ahli dapat mengetahui bahwa atom itu besarnya kurang dari satu bagian 10 milyun millimeter, begitu juga partikel lain separti elektron dengan ukuran kurang lebih kali lebih kecil dibandingkan bagian atom. Adapun massa tiap-tiap elektron memiliki massa diam yaitu 9,12 x 10-12 gram atau satu gram sebanding dengan 0, elektron dengan muatan 1,602x10-19 coulomb. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern, Jakarta Erlangga, 1996. hal. 31 Ahmat Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Kealaman, Yogyakarta Darma Bakti Yasa, 1997, hal. 181 Burhanuddin, Filsafat Manusia Antropologi MetaFisika, Jakarta Bina Aksara, 1998, hal. 165 Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 125 b. Molekul Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang kutipan di atas maka molekul itu ada karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya atau dengan atom lain tak sejenis maka terjadinya molekul. Gabungan atom – atom sejenis dapat membentuk molekul unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dapat membentuk molekul senyawa. Contoh 2H + O H2O 1 molekul air terdiri dari 1 atom O dan 2 atom H Gambar Gabungan atom-atom menjadi molekul unsur dan molekul senyawa Sumber Anshory & Ahmad, 2000 47 Molekul dikatakan bagian terkecil dari benda yang dapat berdiri sendiri. Satu molekul panjangnya kurang lebih satu per milliyar centimeter 1/ cm6. Dalam satu benda yang panjangnya satu centimeter, terdapat molekul, bayangkan bagaimana halusnya molekul itu. Bayangkan pula jumlah molekul yang terdapat dalam sehelai rambut, berapa jumlah molekul dalam tubuh, dan berapa molekul dalam bumi dan ruang angkasa. Seperti halnya atom, molekul juga mempunyai massa dan bentuknya. Massa molekul sesuatu zat adalah jumlah massa atom yang membentuknya. 2. Beberapa Teori dan Model Atom Pendapat tentang susunan zat sudah menjadi perhatian sejak 2500 tahun yang lalu, yaitu sejak jaman yunani kuno. Pendapat ini lebih dikembangkan lagi pada masa Leucippus dan Demokritus yang menyatakan bahwa sesuatu zat tidak dapat dibelah terus menerus tanpa batas, ada bagian yang paling kecil yang tidak dapat dibagi-bagi atau dibelah lagi, itu yang Petrucci, Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern, …. hal. 62. 126 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 mereka sebut “atomos” yang artinya yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sebaliknya Aristoteles berpendapat partikel dapat dibelah terus menerus tanpa batas. Pengetahuan tentang atom terus menerus dikembangkan oleh para ilmuan, sehingga sekarang sudah diketahui bagian dan peranannya masing-masing. Ilmuan – ilmuan yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah a. Jhon Dalton 1760-1844 Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal abad ke-19 mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-atom itu merupakan partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur yang berbeda maka berlainan dalam massa dan sifatnya. Setiap atom dapat membentuk molekul dan senyawa. Selanjudnya beliau juga menegaskan bahwa suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi Model Atom Dalton Teori atom Dalton tersebut ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam yaitu hukum kekekalan massa hukum Lavoisier yang menyatakan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dan hukum perbandingan tetap hukum Proust yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap. b. Joseph Jhon Thomson Thomson adalah fisikawan bangsa Amerika, beliau mengemukakan teorinya bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya mirip roti kismis, dimana elektron diumpamakan sebagai kismis yang tersebar dalam seluruh bagian dari gambarnya Kartini, dkk. Dasar-Dasar Sains Untuk Sekolah Menengah, Jakarta, Bumi Aksara, 2000, hal 124. Rachmawati, J, Kimia 1 SMA dan MA, Jakarta Erlangga, 2007, hal. 44 Atom seperti bola Bermuatan positif Elektron yang menyebar Diseluruh bola atom Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 127 c. Rutherford 1871-1937 Rutherford adalah seorang ilmuan fisika yang berkecimpung dalam masalah atom, ia telah berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut, Rutherford menyusun model atom dan memperbaiki model atom Thomson. Model atom Rutherford mengambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan berada pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi inti separti halnya planet-planet mengitari matahari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini Gambar Model Atom Rutherford, Sukardjo, 1984 334 Meskipun demikian model atom Rutherford mempunyai kelemahan, diantaranya tidak mampu untuk menerangkan mengapa elektron tidak jauh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron. Berdasarkan satu azas fisika klasik, elektron sebagai partikel bermuatan bila mengitari inti yang muatannya berlawanan, lintasannya akan berbentuk spiral sehingga akhirnya jauh uraian di atas maka jelas terlihat beberapa kelemahan dari teori Rutherford tersebut, diantaranya 1. Tidak dapat menerangkan struktur atom yang stabil, 2. Tidak dapat menerangkan spectrum atom, dan 3. Karena memancar energi, jari-jari elektron akan mengecil dan akhirnya akan bersatu dengan inti, sedangkan kenyataannya tidak. d. Niels Bohr Kegagalan model atom Rutherford adalah ketidakmampuannya menerangkan mengapa elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa ditarik oleh inti sehingga bergabung. Baru pada tahun 1913 Niels Bohr menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori kuantum, yaitu 1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan disekitarnya beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif. Unggul, Sudarmo, Kimia untuk SMA Kelas X, Surakarta Phiβeta, 2007, hal. 9 Proton Lintasan Elektron Elektron 128 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner yang selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama atau bilangan kuantum atau kulit n 3. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi akan konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan. 4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke yang lebih tinggi jika menyerap energi. Dan sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang tinggi ke yang rendah terjadi pembebasan tersebut bergerak mengelilingi inti yang terbagi atas beberapa kulit, seperti terlihat pada tabel di bawah ini Tabel Nomor kulit dan nama kulit lintasan elektron Tamrin, 2001366 1s 2s dan 2p 3s 3p dan 3d 4s 4p 4d dan 4f 5s 5p 5d dan 5f 6s 6p dan 6d 7s Nomor kulit dan nama kulit dari suatu atom sering disebut dengan bilangan kuantum, tiap-tiap kulit dibagi dalam sub kulit seperti yang terlihat pada tabel di atas. Masing-masing kulit dapat mempunyai elektron maksimum sebesar 2n2, dimana n adalah bilangan kuantum, tetapi harus didasari pada azas Pauli. Azas Pauli mengatakan bahwa tidak mungkin ada dua elektron yang memiliki lintasan-lintasan dengan bilangan-bilangan kuantum yang tetap sama. Banyaknya elektron yang diperkenankan dari masing-masing sub adalah untuk s=2 elektron, p=6 elektron, untuk d=10 elektron dan f=14 elektron. Namun walaupun demikian teori Niels Bohr juga masih memiliki banyak kelemahan, yaitu Bohr hanya dapat menerangkan spectrum dari atom yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spectrum atom berelektron banyak. Selain itu dia tidak mampu pula menerangkan atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia. Michel Purba, Ilmu Kimia Untuk SMU Kelas X Jakarta Erlangga, 1999, hal. 99 Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 129 ATOM DAN MOLEKUL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN 1. Atom dan Molekul dalam perspektif Al-Qur’an a. Atom Al-Quran merupakan sumber hukum-hukum dalam islam yang mengandung nilai-nilai yang universal dan ajarannya menyeluruh terhadap segala aspek kehidupan umat manusia, baik yang menyangkut duniawi maupun ukhrawi. Ada beberapa ayat dalam Al-Quran yang menyangkut tentang keberadaan atom dan melekul yang dapat dijadikan sebagai konsep. Dalam bab terdahulu telah dijelaskan bahwa atom adalah partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sedangkan molekul adalah hasil gabungan dari atom-atom. Maka jelaslah bahwa atom itu bagian dari molekul, tanpa adanya atom-atom molekul tidak akan terbentuk. Atom adalah nama yang diberikan oleh para ahli kimia, yang sudah populer di zaman modern, sedangkan dalam Al-Quran atom disebut dengan “zarrah”, dalam bahasa arab “zarrah” berarti atom. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Az-Zalzalah ayat 7-8               Artinya Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. Az-zalzalah 7-8 Ayat di atas menerangkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak satupun yang terlepas dari pengetahuan Allah betapapun kecilnya. Hal senada juga digambarkan Allah dalam surat Yunus ayat 61                        Artinya “...tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah atom di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata Lauh mahfuzh.” Yunus 61 Pada ayat lain Allah menegaskan dengan Firman-Nya dalam Al-Quran surat Saba‟ ayat 3 Hapipi, Kamus Indonesia Ara, Cet. 1, Jakarta Rineka Cipta, 1992, hal. 61 130 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014                      Artinya ...tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuzh. Saba‟ 3 Dua ayat di atas memberikan gambaran seolah-olah atom itu kecil dan yang lebih dari pada itu yang pada kemajuan teknologi sekarang dinamakan dengan proton, elektron dan neutron. Dalam kedua ayat ini juga terlihat bahwa atom itu mempunyai berat massa dan besaran. Karena dari ayat pertama dan ketiga disebutkan “seberat zarrah” berarti atom zarrah mempunyai massa. Sedangkan pada ayat kedua disebutkan “sebesar zarrah” berarti atom zarrah mempunyai besaran, sedangkan yang lebih kecil daripadanya pada dewasa ini telah ditemukan, yaitu elektron, proton dan neutron bagian dari atom. b. Molekul Telah dijelaskan pada bab terdahulu bahwa molekul itu merupakan gabungan dari beberapa atom sejenis maupun dari atom yang tidak sejenis yaitu molekul senyawa. Di dalam Al-Quran mengenai molekul memang tidak dijelaskan secara terperinci dan jelas, tetapi hanya pengertian yang menunjukkan bahwa molekul itu ada, sebagaimana dipaparkan Allah dalam surat al-Mukminun ayat 12 berikut ini         Artinya Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Al Mukminun 12 Dan dalam surat Al-Hijr Allah juga menegaskan sebagai berikut              Artinya Dan kami Telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. Al-Hijr 22. Dari kedua ayat di atas dapat menunjukkan dan menggambarkan kepada kita kemukjizatan ilmiah yang amat cermat dan teliti. ayat yang pertama dapat kita pahami bahwa Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 131 manusia itu terdapat unsur-unsur kimia, baik itu berupa unsur yang terdiri dari molekul unsur maupun molekul senyawa. Sebagaimana dikatakan oleh Baiquni “Sulallah min Thin” Sari pati dapat diartikan sebagai unsur-unsur kimia, sehingga adanya prosesnya dari sari pati tanah menjadi segumpal darah. Di sini sudah jelas bahwa telah terjadi suatu proses terjadinya molekul dari unsur-unsur kimia dimana ilmu biologi disebut biomolekul. Pada ayat 22 surat Al-Hijr itu disebutkan angin sebagai perantara terjadinya perkawinan pada tumbuh-tumbuhan dengan izin Allah. a. Angin sebagai gas yang bergerak karena mempunyai volume, tekanan dan energi yang mengikuti hukum-hukum alam yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Dimana kita ketahui bahwa beberapa atom itu berwujud gas, dengan adanya tekanan, energi, suhu, kondisi tertentu sehingga menjadi molekul-molekul baik berupa gas maupun cair. Allah berfirman dalam surat An-Nur 43 sebagai berikut                  Artinya Tidaklah kamu melihat bahwa Allah menggerakkan awan, Kemudian mengumpulkan antara bagian-bagiannya,... An-Nur 43 b. Angin yang merupakan gas-gas yang bergerak tadi dapat menerbangkan biji-biji sari tumbuh-tumbuhan dari asalnya hingga sampai ke kepala putik. Hal ini dapat terjadi karena sari pati yang terdiri dari molekul-molekul dapat sampai sampai tepat di atas putik, hal ini sungguh aneh jika tidak ada yang mengaturnya, inilah kebesaran Allah yang memberikan energi pengikat dari masing-masing atom dari sari dan kepala putik “ mengawinkan” . Hamka menafsirkan bahwa sentuhan angin yang halus itu mempertemukan mereka sehingga berpadulah antara positif dan negatif. Hal ini terjadi karena di dalam kepala putik dan benang sari mempunyai tegangan-tegangan energi pengikat sehingga dapat menempel dan bertemu antara benang sari dan kepala putik. Atom-atom benang sari dan atom-atom yang ada pada kepala putik akan mengikat sendirinya dan membentuk molekul yang berupa species-species baru. 2. Pandangan Ulama Islam Terhadap Perkembangan Atom dan Molekul Al-Qur‟an memanggil manusia untuk menyelidiki dan mengenali segala kegaiban dan keajaiban yang tersimpan dalam jagat raya serta meneliti alam semesta dan mengungkapkan rahasianya. Sehingga dengan demikian kita dapat mengenal Pencipta-Nya. Ahmat Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Kealaman, ….., hal. 88 Hamka, Tafsir Al-Azhar, juz III-XIV, Jakarta Panji Mas, 1983 hal. 181 132 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 Al-Qur‟an telah menjanjikan kepada orang-orang yang berpengetahuan akan mendapatkan kedudukan atau penghargaan dari Allah. Ketentuan ini telah diterangkan Allah dalam surat Al-mujadalah ayat 2                Artinya ...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 11 Dari sini dapat kita lihat bahwa kata “ilmu” itu sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas dan juga dalam beberapa ayat lain masih dalam konteks umum yang tidak hanya menunjukkan kepada ilmu-ilmu agama saja, tetapi juga terhadap ilmu-ilmu lain. Muhammad Ismail Ibrahim mengatakan oleh karena pengertian dan konotasi kata “ilmu” itu inilah maka para mufasir modern terhadap ayat-ayat Al-Quran berpendapat bahwa merupakan suatu keharusan penafsiran memuat dua asfek religius dan ilmiah, tanpa meninggalkan salah sains dan teknologi yang bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia serta menolong mereka untuk mempertahankan kehidupan dan mengelola lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka dapat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, itu semua diperbolehkan bahkan dianjurkan dalam Al-Quran. Demikian juga perkembangan ilmu tentang atom dan molekul mulai demokritus yang menyebutkan tentang atom dan definisinya. Dimana seribu tahun yang lalu manusia belum mempunyai laboratorium fisika dan kimia, tetapi mereka telah sibuk mengungkapkan rahasia benda dan kejadian melalui daya kemampuan otaknya yang abstrak dan mereka juga mencoba menampilkan lewat jalur mistik. Sungguh suatu yang menakjubkan ketika ditemukan manuskrip yang dibuat oleh seorang sufi Jalaluddin Al-Rumi seribu tahun yang lalu, dimana beliau berkata “ jika membelah sebuah atom, anda akan menemui di dalamnya suatu sistem”. Hal senada juga dikatakan oleh Fariduddin Al-Atthar “Pada suatu alam terdapat matahari, kalau anda membelah atom itu, anda akan menemukan suatu alam species dan dalam setiap atom terjumpai suatu gerakan berputar terus menerus yang tidak pernah berhenti”.Pernyataan-pernyataan ini sangat menakjubkan dan banyak kesuaian dengan penemuan teknologi masa kini tentang atom. Muhammad Ismail Ibrahim, Sisi-sisi Mulia Al-Quran; agama dan Ilmu, Jakarta, Rajawali, 1986, hal. 56. Mahmud, Al-Quran Kaainun Hayyun, Penerbit Daaarun Nahdhah Arabiyah, Penerjemah Salim Mukh Wakid. Al-Quran dan Alam Kehidupan, Solo, pustaka Mantiq, 1988, hal. 111 dan 945 Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 133 Penelitian terus berjalan, sehingga akhirnya pada tahun 1932, tatkala James Chadwick menemukan bahwa dalam inti atom terdapat jenis partikel lain disamping proton yaitu partikel yang tidak bermuatan yang dinamakan neutron. Para ahli juga meneliti tentang energi nuklir yang dapat kita lihat pada peristiwa bom atom yang menyapu kota Hirosima dan Nagasaki. Namun pada tahun 1942 Enriko Fermi membuktikan bahwa reaksi pembelahan nuklir berantai dapat dilaksanakan secara terkendali sehingga energi yang begitu besar dapat bermanfaat sebagai penghasil tenaga listrik untuk memproduksi radio isotop, dimana saat sekarang ini radio isotop bermanfaat dalam bidang industri, pertanian, kedokteran dan sebagainya. Demikian panjang dan lama proses dan dengan berbagai macam percobaan serta perlakuan yang melelahkan sehingga perkembangan atom itu dapat bermanfaat bagi kemajuan teknologi. Hal ini terungkap dalam perkataan Ali bin Abi Thalib mengatakan “ tidak ada kebaikan dalam ilmu yang tidak bermanfaat, ilmu itu lebih dari apa yang dipahami seseorang, maka dari setiap ilmu itu ambillah bagian yang paling berguna”.Dapatlah kita artikan bahwa perkembangan suatu ilmu itu tidak akan ditentang dalam Al-Quran selagi perkembangan ilmu itu tidak membawa mudharat bagi manusia dan kufur syirik terhadap sang Pencipta. Allah berfirman dalam Surat Yassin ayat 78-79                          Artinya Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur luluh?". Katakanlah "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.” Yassin 78-79 PEMBAHASAN 1. Atom dan Mokekul dalam Al-Quran Umat islam sekarang hidup dalam abad yang disinari oleh pengetahuan dan mereka disilaukan oleh superioritas yang nyata dalam ilmu pengetahuan, spesialisasi-spesialisasi yang menakjubkan yang telah dicapai oleh orang-orang di luar islam Eropa/Barat, terutama sekali dalam bidang teknologi. Dalam hal ini mereka telah melampaui jauh dari negara-negara islam sehingga membuat orang-oarang berburuk prasangka seolah-olah islam-lah sebagai penyebab keterbelakangan dan kebodohan. Ghulsyani, Filsafat sains Menurut Al-Quran, Bandung, Mizan, 1993, hal. 84 134 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 Apakah mereka tidak pernah tahu atau pura-pura tidak tahu sehingga mereka melupakan bahwa agama islam dengan Al-Quran-Nya yang Agung membuat orang Padang Pasir Arab menjadi umat yang terbaik pada masa majunya islam. Di dalam Al-Quran termuat bermacam-macam ilmu dan prinsip-prinsip ilmiah yang tidak dikenal kecuali pada masa-masa terakhir ini. Kalau kita lihat sejarah, umat islamlah yang telah mengembangkan tentang atom dan molekul. Ilmuan islamlah mulai menyelidiki dari sifat-sifat fisik maupun sifat kimianya. Pada saat itu Ilmuan Islam seperti Jabir Ibnu Hayyan Al-Kufi Geber dan ilmuan lain yang telah mempelajari tentang ilmu kimia, seperti Alkohol, perak nitrat, raksa klorida dan lain-lain. Mereka juga mulai merekayasa alat-alat eksperimen, seperti alat pemurnian zat dengan cara penyaringan, penyubliman sublimation, kristalisasi, pengentalan coagulasi, serta penyulingan. Dikalangan para filosof Islam seperti Jalaluddin Ar-Rumi Ibrahim An-Nidham dan juga filosof mu„tazilah, mulai menyingkap tentang atom dan menghasilkan teori-teori tentang atom baik yang sejalan dengan filosof Yunani maupun yang berbeda. Mu‟tazilah mengatakan bahwa “ benda itu bisa dibagi sampai kebagian yang tidak terbagi. Bagian itu disebut “ inti tunggal” atau atom menurut kamus umum, pendapat ini sesuai dengan filosof Yunani yaitu Demokritus. Teori-teori tentang atom ini muncul dari pemikiran dan mungkin juga ilham, dimana ternyata karena Al-Quran memberikan isyarat-isyarat tentang atom dan nilai bobot atom serta benda yang lebih kecil dari pada atom. Dimana hal ini dapat kita lihat pada Al-Quran Surat Az-Zalzalah ayat 7-8 dan surat Saba‟ ayat 3, serta surat Yunus ayat 61 terdapat kata-kata yang sama yaitu “  Di dalam surat Az-Zalzalah dan surat Saba‟ mengandung pengertian “seberat zarrah” tetapi dalam surat Yunus mengandung pengertian “sebesar zarrah”. Di sini dapat kita lihat bahwa kalau ada kata “sebesar” berarti atom mempunyai ukuran. Maka jelas terlihat bahwa atom mempunyai berat sesuai dengan berat proton + neutron yang dikandungnya yang satuannya adalah “sma” yaitu satuan massa atom. “ jumlah proton + neutron dalam suatu atom disebut nomor massa”.Di dalam Al-Quran Surat Yunus dan Saba‟ disebutkan lagi   ” lebih kecil dari demikian atom. Yang kita ketahui bahwa atom bukanlah tidak bisa Mahmud, Al-Quran Kaainun Hayyun, …., hal. 86 Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 – 135 dipecahkan lagi sebagaimana halnya teori yang telah diungkapkan oleh Demokritus dan ahli sesudahnya hingga sampai masa Jhon Dalton yang mengatakan bahwa “atom-atom itu merupakan partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi”, Mahmud, 1988 86 Tetapi dari makna yang dapat kita lihat dari arti kata “ Ashqaru min Zalik” bahwa dari atom itu masih ada yang lebih kecil yang dapat dibagi lagi menjadi sub-sub proton, elektron dan neutron. Ini telah terbukti dan terungkap dengan penemuan Goldstain pada tahun 1886 tentang proton, berselang beberapa tahun setelah itu tepatnya pada tahun 1897 tentang elektron oleh Thomson, dan selanjutnya pada tahun 1932 Chawick menemukan neutron. Setelah kita mengkaji beberapa ayat yang kita bahas tentang atom dan beberapa pendapat para ilmuan, jelas bahwa Al-Quran memang memberikan inspirasi-inspirasi untuk mengkaji lebih mendalam tentang ayat-ayat Al-Quran untuk dipikirkan dan direnungkan sehingga manusia dapat mengembangkan dirinya menjadi manusia yang mengerti akan eksistensi dirinya dimuka bumi ini. PENUTUP Setelah diuraikan mengenai atom dan molekul dalam ilmu kimia dan konsep Al-Quran, maka penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan, yaitu 1. Atom dan molekul merupakan bagian dari materi kimia, yang membahas tentang partikel suatu benda yang tidak dapat dilihat dengan mata. 2. Al-Quran telah lebih dahulu menerangkan konsep tentang atom dan molekul serta bagian-bagiannya, dimana Al-Quran menjelaskan bahwa atom masih dapat dibagi lagi menjadi sub-subnya. 3. Teori tentang atom dan molekul dewasa ini yang dikemukakan oleh ahli kimia tidak bertentangan dengan apa yang telah dijelaskan di dalam Al-Quran. Dengan demikian teori atom dan molekul menurut para ahli dan konsep Al-Quran sejalan. 4. Ilmuan Islam terlebih dahulu mengembangkan teori tentang atom dan molekul DAFTAR PUSTAKA Ahmat Baiquni, Al-Quran dan Ilmu Kealaman, Yogyakarta Darma Bakti Yasa, 1997. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, Edisi Revisi, Yogyakarta Dana Bakti Waqaf, 1995. Hamka, Tafsir Al-Azhar, juz III-XIV, Jakarta Panji Mas, 1983. Kartini, dkk. Dasar-Dasar Sains Untuk Sekolah Menengah, Jakarta; Bumi Aksara, 2000. Mahdi Ghulsyani, Filsafat sains Menurut Al-Quran, Bandung Mizan, 1993. Michael Purba, dkk, Buku Pelajaran Ilmu Kimia SMU Kelas I, Jakarta Erlangga, 1995 136 – Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014 Muhammad Ismail Ibrahim, Sisi-sisi Mulia Al-Quran; agama dan Ilmu, Jakarta Rajawali, 1986. Mustafa Mahmud, Al-Quran Kaainun Hayyun, Penerbit Daaarun Nahdhah Arabiyah, Penerjemah Salim Mukh Wakid. Al-Quran dan Alam Kehidupan, Solo, pustaka Mantiq, 1988. Rachmawati, J, Kimia 1 SMA dan MA, Jakarta Erlangga, 2007. Ralph. Petrucci-Suminar, Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern, Jakarta Erlangga, 1996. Rusdi dan Hapipi, Kamus Indonesia Ara, Cet. 1, Jakarta Rineka Cipta, 1992. Sudarmo Unggul, Kimia untuk SMA Kelas X, Surakarta Phiβeta, 2007. ... Unsur radioaktif yang bersifat tidak stabil akan mengalami peluruhan dan menyebabkan kehilangan energi dan melepaskan emisi partikel Rachma et al., 2019. Untuk menjelaskan besarnya sifat inti tersebut menurut Sabarni, 2017 perlu digunakan model inti agar dapat mempermudahkan penjelasan mengenai fenomena inti, baik sifat-sifat inti maupun proses yang melibatkan inti. Model inti yang sesuai untuk memaparkan energi yang pada inti atom secara lebih terperinci yaitu Model inti Tetes Cairan Mende, 2015. ...Auralia FebriandinaTrapsilo PrihandonoAlbertus Djoko LesmonoThe purpose of this study was to calculate the activity, binding energy, and disintegration energy produced by the decay of radioactive substances in the Neptunium series based on the liquid drop core model. The research steps 1 prepare supporting data for research on activity and binding energy on nuclear stability decay; 2 review the material that has been obtained; 3 perform calculation simulations; 4 analyze and discuss the calculation results; 5 conclude the research results. The conclusion in this study is that the activity value has increased linearly with a range of values from Bq to Bq. The binding energy decreased linearly with values ranging from MeV to MeV. Meanwhile, the binding energy of the nucleons increases linearly. The disintegration energy in the Neptunium series has the largest positive value Q>0 of MeV and the smallest disintegration energy of Radium-225 which is MeV. Keyword The activity, binding energy, liquid drop model... Namun ketika kita mempertimbangkan makna harfiahnya yaitu 'secara fisik diturunkan dari langit', kita akan menyadari bahwa ayat ini menyiratkan keajaiban ilmiah yang sangat penting. Agus Purwanto memberikan pendapat bahwa ketika Al-Qur'an turun, teori atom yang telah disampaikan oleh Democritus Sabarni, 2014 hingga John Dalton Soko, 2015, meskipun mungkin belum dikenal di tanah Arab. Artinya, saat itu ide serbuk superhalus dari logam telah berkembang. ...Islam Interdisipliner merupakan integrasi-interkoneksi dalam ranah kajian multi-perspektif ilmu, baik religious studies agama, social science ilmu sosial, dan natural science sains yang mencerminkan pendidikan Islam yang moderat dan kaffah. Oleh karena itu, kajian Islam Interdisipliner khususnya dalam materi Fisika merupakan implementasi dan aplikasi dari ajaran Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam keberadaban dan peradaban yang dinamisLovi SandraAgnes RantesaluRita Sunartaty Jan SetiawanBuku ini Membahas Tentang Perkembangan Teori Atom, Teori Orbital, Molekul, Stoikiometri, Gas, Kinetika Kimia, Kesetimbangan Kimia, Termodinamika, Reaksi-Reaksi Larutan, Titrasi Dan Kurva Ph serta ElektokimiaHenni Fitriani Mellyzar MellyzarAyu RahmiThe purposes of this study is to make it easier for students to understand a material and improve students' process skills, thus making students more interactive. The learning process is carried out in groups, interactively, formulates problems, and evaluates gaps in their knowledge, studies and searches for materials related to problems and solutions to these problems. Then students can ask questions, and determine answers to questions that are excluded from everyday experience. Then they also have the ability to describe, explain and predict natural phenomena in the structure and reactivity of inorganic compounds. This study is a quantitative-research with pre-experimental One-Shot Case Study research with the research target of 7th semester students of chemistry education study program who are prospective chemistry teachers. This study uses a rubric test in the form of description questions. The results showed that the results of students' sciences process skills on the structure and reactivity of inorganic compounds had reached the percentages obtained by students on the criteria of observing, classifying, measuring, communicating, predicting, and drawing verbal conclusions, namely %, 85%, and So that the average percentage of these criteria is with a score of With the results obtained, prospective chemistry teachers can improve the learning of science process skills and increase mastery of basic concepts of inorganic chemistry, especially on the material structure and reactivity of inorganic lebih dahulu menerangkan konsep tentang atom dan molekul serta bagianbagiannya, dimana Al-Quran menjelaskan bahwa atom masih dapat dibagi lagi menjadi sub-subnyaAl-QuranAl-Quran telah lebih dahulu menerangkan konsep tentang atom dan molekul serta bagianbagiannya, dimana Al-Quran menjelaskan bahwa atom masih dapat dibagi lagi menjadi Sains Untuk Sekolah MenengahDkk KartiniKartini, dkk. Dasar-Dasar Sains Untuk Sekolah Menengah, Jakarta; Bumi Aksara, GhulsyaniMahdi Ghulsyani, Filsafat sains Menurut Al-Quran, Bandung Mizan, PurbaBuku DkkPelajaranMichael Purba, dkk, Buku Pelajaran Ilmu Kimia SMU Kelas I, Jakarta Erlangga, 1995 136 -Lantanida Journal, Vol. 2 No. 2, 2014Muhammad IsmailMuhammad Ismail Ibrahim, Sisi-sisi Mulia Al-Quran; agama dan Ilmu, Jakarta Rajawali, MahmudAl-Quran Kaainun HayyunMustafa Mahmud, Al-Quran Kaainun Hayyun, Penerbit Daaarun Nahdhah Arabiyah, Penerjemah Salim Mukh Wakid. Al-Quran dan Alam Kehidupan, Solo, pustaka Mantiq, Petrucci-SuminarRalph. Petrucci-Suminar, Kimia Dasar Prinsip Penerapan Modern, Jakarta Erlangga, Rusdi DanRusdi dan Hapipi, Kamus Indonesia Ara, Cet. 1, Jakarta Rineka Cipta, 1992. Sudarmo Unggul, Kimia untuk SMA Kelas X, Surakarta Phiβeta, 2007. Konsep Usaha Usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI merupakan kegiatan yang mengerahkan segala tenaga, pikiran untuk mencapai suatu hal yang dituju. Usaha dalam fisika berkaitan dengan adanya perpindahan. Definisi ini lebih spesifik dibandingkan usaha dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dalam ilmu fisika merupakan hasil perkalian dari besar kekuatan gaya F untuk memindahkan suatu benda dikali jarak perpindahan s. Contoh usaha misalnya mengangkat kardus, membuka pintu, mendorong meja. Usaha tersebut menggunakan tenaga manusia maupun alat yang membutuhkan sejumlah energi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat adalah ketika menuju masjid untuk melaksanakan salat jamaah saat hujan tiba. Seseorang harus berjalan kaki terlebih dahulu dari rumah menuju masjid. Pada materi usaha dalam fisika hal tersebut disebut dengan jarak perpindahan s yang harus ditempuh dengan bersusah payah agar walaupun hujan disebut dengan gaya. Kemudian seseorang tersebut menjalankan salat jamaah secara khusyu dan mendapat pahala itulah hasil dari usahanya. Konsep Usaha Dalam Al-Qur’an Konsep usaha dijelaskan dalam QS. An-Najm ayat 39 yang artinya “dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” Tasfir Al-Muyassar tentang QS. Isra’ ayat 19 juga menjelaskan, dan barang siapa mempunyai tujuan beramal shalih untuk mendapat pahala di akhirat yang kekal abadi, dan dia bersungguh-sungguh dalam usaha, taat serta beriman kepada Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang amal shalihnya diterima dan tersimpan bagi mereka di sisi tuhan mereka, dan mereka akan memperoleh balasan atas amal itu. Konsep usaha pada materi fisika dan dijelaskan pada ayat Al-Qur’an di atas, memberikan pedoman kepada manusia. Jika menginginkan suatu hal maka kita harus berusaha keras untuk mencapainya. Hasil usaha berbanding lurus dengan gaya dan perpindahan yang ditempuh untuk melakukan suatu usaha. Perpindahan dalam Islam dapat kita samakan dengan berubahan kedudukan kita di hadapan Allah SWT. Apakah kita semakin menjauh dari Allah atau justru semakin mendekat. Semua itu tergantung kita sebagai hamba-Nya, melakukan usaha yang positif agar lebih dekat kepada Allah atau justru sebaliknya. Hal tersebut diperjelas oleh firman Allah dalam QS. Al-Laill ayat 4, bahwa usaha setiap orang itu berbeda-beda. Konsep Energi Energi dalam kehidupan sehari-hari merupakan kekuatan yang sering dimanfaatkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Ia merupakan sesuatu yang tidak dapat di ciptakan dan tidak dapat di musnahkan namun dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yan lain. Energi ada banyak sekali, seperti energi bahan bakar fosil, air, cahaya matahari, angin, nuklir, potensial, potensial gravitasi dan kinetik. Kali ini contoh yang akan diberikan mengenai energi kinetik. Energi kinetik yang tidak kita sadari, yaitu energi kinetik pada pergerakan gunung. Ini adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerakannya. Energi kinetik sebuah benda didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Gunung ternyata tidaklah diam seperti yang terlihat, melainkan bergerak seperti geraknya awan. Sebagaimana firman Allah menjelaskan dalam Quran Surah An-Naml ayat 88 yang artinya, “dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap diam di tempatnya, padahal dia berjalan seperti jalannya awan”. Konsep Energi Dalam Al-Qur’an Para ahli geologi menjelaskan, bahwa gunung yang bergerak artinya gunung tersebut memiliki kecepatan sehingga gunung tersebut memiliki energi kinetik pada dasar gunung. Di dasar gunung terdapat lempeng-lempeng yang dapat bergerak dan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut harus diantisipasi untuk meminimalisir korban, maka dibuatlah alat yang berfungsi sebagai pendeteksi gempa bumi yang disebut seismometer. Konsep energi pada contoh energi kinetik pada gunung membuat kita semakin bersyukur kepada Allah SWT. Allah menciptakan gunung yang lebih besar kekuatannya dari manusia ketika gunung tersebut bergerak. Allah menjelaskan dalam Quran Surah Al-Fussilat ayat 15 yang artinya “Adapun kaum Ad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda kekuatan Kami.” Konsep usaha dan energi merupakan sedikit pembelajaran sains dalam lingkup fisika yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam kegiatan beribadah kepada Allah. Energi yang positif dapat digunakan untuk melakukan gaya yang positif sehingga menghasilkan usaha yang positif. Usaha yang positif dapat membuat kita lebih dekat ke Allah dan lebih banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Penyunting Ahmed Zaranggi Ar Ridho

ayat alquran tentang energi listrik